Selintas sedih datang dan aku tidak tahu dari arah mana Sepanjang kaki melangkah berat untuk kukandung Ternyata tentangmu tak sirna walau kubunuh dengan bohong Terlalu dalam adanya cinta tersuratkah semua dalam satu hidup Kalam satu nafas yang mentafsir selamanya takkan menggungkap betapa ada kamu dalam aku Walau tak ada sua yang bisa kusentuh jemarimu nian kudakapmu pada setiap kelip mataku sesarat aku merindukanmu selara itu juga aku tetap menunggu walau ada degupan hati yang kau dengar ianya takkan berdetak dan berhenti pada masa yang sama |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar